Prinsip Dasar Filter Koi
Pada
kondisi domestik dimana luas habitat dan daya tampung air terbatas (baca: kolam
buatan), kebutuhan oksigen harus dipenuhi agar Koi dapat bertahan hidup.
Oksigen membantu Koi mencerna makanan, yang kemudian menghasilkan produk
samping hasil metabolisme makanan berupa amonia. Amonia juga bersumber dari
sisa makanan yang tidak termakan. Amonia harus secepatnya dihilangkan karena
bersifat toxic (racun) bagi ikan. Untuk menambah oksigen dan menjaga kolam
tetap bersih, terhindar dari zat-zat pencemar, sistem filtrasi air kolam perlu
dipasang.
Sistem
ini memproses air kolam agar terbebas dari karbon dioksida, nitrogen sebagai
zat buang, dan partikel padat. Ada filter tertentu yang juga berfungsi
menyaring pestisida, senyawa logam, dan klorin.
Kualitas
air yang baik adalah kunci bagi koi yang sehat. Maka itu sistem filtrasi
penting untuk diaplikasikan. Selain pemilihan metode filtrasi, jenis peralatan
dan pompa, hal lain yang perlu diperhatikan adalah volume filter dan flowrate
air.
Sistem
filtrasi bervariasi dari yang sederhana berupa pompa hingga filter sistem
kombinasi yang menyaring secara biologis, mekanis dan kimiawi. Pada 70an,
undergravel filter dan filter pasir paling populer dan sering digunakan. Pada
80an, teknologi ini diganti dengan bioball, bio-roda dan sikat filtrasi. Pada
era 90an, filtrasi bio-mekanik semakin populer.
Ada dua
jenis metode filtrasi kolam yang umum digunakan yaitu FILTER MEKANIS dan FILTER BIOLOGIS yang
biasanya digunakan berdampingan.
.
- Filter Mekanis
Pada jenis filter mekanis, umumnya air terlebih dahulu dialirkan ke
ruang terpisah agar partikel buangan padat mengendap karena gravitasi. Adanya
sistem siklon atau unit vortex dimana air diputar dan zat padat terbawa ke
tengah memberi endapan lebih pada tahap selanjutnya. Ada juga lempengan baffle
dalam sistem filter yang memperlambat masuknya air, dan serabut yang menyaring
air. Ada berbagai media penyaring air yang dapat digunakan. Contohnya antara
lain anyaman serabut, kerikil, pasir, saringan sieve, jap-matt, sikat, dan
bahan busa/foam. Rangkaian sistem filtrasi terdiri dari media filter,
ruang-ruang, beserta pipa alir dan pompa untuk sirkulasi air.
- Filter Biologis
Filtrasi biologis pada kolam koi
biasanya mengandalkan bakteri spesifik yang dapat memecah bahan kimia polutan
dari zat toxic (racun) hasil buang/kotoran ikan dan sisa makanan menjadi
substansi yang tidak berbahaya. Tahap pertama melibatkan nitrifying bacteria,
seperti Nitrosomonas, yang berfungsi memecah amonia menjadi nitrit. Tahap
selanjutnya adalah konversi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobacter.
Bakteri-bakteri pembersih ini adalah senyawa aerobik yang butuh oksigen. Oleh
karena itu, diperlukan ruang pengendap untuk memisahkan sedimen dengan
pembersihan yang rutin, sebab sedimen tersebut juga berperan mengurangi tingkat
oksigen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar